Senin, 24 Mei 2010

IMAN YANG DIPERKATAKAN

” Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis; ” Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata ”, maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
(2 Korintus 4: 13)

Pendahuluan

Ada suatu hubungan terhadapa apa yang kita katakan dengan iman kita, jika kita mengacu pada ayat tersebut diatas. Seorang yang mempunyai iman akan berpengaruh terhadap perkataan dan bahkan perkataannya juga membuktikan imannya.

Hidup dan mati dikuasai oleh lidah, barang siapa suka menggemakannya maka akan memakan buahnya, hal ini memberi pengertian bahwa perkataan kita membawa dampak bagi diri sendiri.

Apa yang kita katakan akan mempengaruhi keputusan yang kita ambil, seperti orang yang sering mengatakan dirinya lemah, tidak mampu, pasti kalah, maka dia sudah memutuskan dirinya untuk menjadi pecundang.

Hiduplah dengan perkataan-perkataan Firman Allah, sebab itu akan memberi pengaruh yang luar biasa yaitu kita akan menikmati kebenaran dan janjinya.

Didalam alkitab ada beberapa contoh peristiwa orang-orang yang menyatakan imannya dengan memperkatakannya dan itu mendatangkan mujizat.

Gembala Pembina sering menyampaikan bahwa perkatakan, perkatakan karena itu akan memberi pengaruh yang baik bagi iman kita ( Markus 11 : 23 ” Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah kedalam laut ! Asal tidak bimbang hatinya, tetapi percaya, bahwa apa yang dikatakannya itu akan terjadi, maka hal itu akan terjadi baginya ”.

Iman yang dinyatakan dengan perkataan dan tidak ragu serta tidak bimbang, maka hal itu akan terjadi seperti yang dikatakannya.

Seperti beberapa peristiwa dibawah ini.

1. Peristiwa Wanita 12 tahun Pendarahan ( Markus 5 : 28 )
Didalam ayat ini wanita berkata ” Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh ”. Didalam kondisi yang masih sakit parah, sudah berkali-kali berobat ternyata tidak sembuh, menghadapi fakta real yang sulit karena hartanya sudah habis, kebanyakan orang dalam kondisi seperti ini menjadi stress, putus asa, menerima takdir buruk karena tidak mungkin lagi bisa diubah.

Wanita ini dalam kondisi sakit memperkatakan apa yang diimaninya ” Asal kujamah jubahNya pasti sembuh ”. Dalam ayat berikutnya maka mengalirlah suatu kuasa dari diri Yesus Kristus terhadap wanita ini dan akibatnya dia disembuhkan sesuai imannya.

Iman yang diperkatakan dengan keyakinan tanpa kebimbangan dan keraguan mendatangkan kuasa dalam hidup kita.

2. Peristiwa orang kusta yang ditahirkan ( Markus 1 : 40 )
Dalam ayat ini orang kusta berkata ” Kalau Engkau mau, Engkau dapat mentahirkan aku.” suatu iman yang diperkatakan dimana didalamnya mengandung keyakinan bahwa Yesus Kristus mampu dan sanggup mentahirkan dirinya.

Ditengah-tengah kesulitan, badai persoalan dan tekanan yang berat, mengapa kita tidak memperkatakan iman kita kepada Yesus Kristus bahwa ” Engkau dapat memulihkan aku, Engkau dapat menyembuhkan aku, Engkau dapat menghentikan badai, Engkau dapat mengubah hidupku, Engkau dapat mengangkat tekanan dalam hidupku ? ”.

Bukankah Dia Bapa kita yang baik dan selalu memberi yang terbaik buat anak-anakNya, yaitu termasuk kita ?

Perkatakan imanmu, perkatakan kebenaran firman Tuhan, perkatakan janji-janji Tuhan dan perkatakan mujizat Tuhan, ini akan memberi dampak yang baik bagi tubuh, jiwa dan roh kita.

Kesimpulan

Ada hubungan antara iman dengan perkataan kita, jika kita memiliki iman maka perkataan kita akan mengucapkan iman kita. Yosua disuruh oleh Tuhan untuk memperkatakan firman, jika kita lakukan dengan mulut kita maka yang baik yang datangnya dari Tuhan akan menggenapi kebenaran firman yang kita ucapkan.

Wanita 12 tahun ditengah pendarahannya berkata ” asal kujamah saja jubahNya aku pasti sembuh dan orang kusta ini juga menyatakan keyakinannya, jika Engkau mau maka engkau dapat mentahirkan aku ” maka keduanya mengalami kuasa kesembuhan dan mujizat.

Biarlah perkataan yang keluar dari mulut kita adalah perkataan yang merealisasikan dan yang berisi iman dan kebenaran firman Tuhan, sehingga janji-janjiNya yang kita ucapkan terjadi dan tergenapi.

Selasa, 18 Mei 2010

Janji Kedatangannya Semakin Dekat

Kisah Rasul 1:11 “…dan berkata kepada mereka: “Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? YESUS ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke Surga”

Selama 40 hari YESUS telah menampakkan diri kepada para murid, termasuk peristiwa di Emaus dan peristiwa Petrus yang mendapat mujizat dalam menangkap ikan.

Waktu tanpa terasa, semakin cepat dan singkat saja kelihatannya, kesibukan dalam berbagai hal membuat waktu berjalan tanpa terasa, demikian juga dengan bulan ini kita sudah kembali dibawa untuk memperingati kenaikkanNya yang telah dilakukanNya pada zaman dulu. Setiap memperingati kenaikkanNya, maka kita juga diingatkan akan “Janji KedatanganNya”.

KedatanganNya memang harus ditandai dengan tanda-tanda yang harus terjadi atas dunia, manusia dan gerejaNya. Kalau kita memperhatikan atas ke tiga area tersebut, maka kedatanganNya untuk yang kedua kali sudah diambang pintu. Apa yang harus kita lakukan sebagai orang percaya yang hidup diakhir zaman, pada waktu memperingati kenaikkanNya ke surga?

1. Mempersiapkan diri agar tidak bercacat cela tubuh, jiwa & roh (1 Tes 5:23)
Paulus memerintahkan ayat tersebut kepada jemaat di Tesalonika pada saat mengalami tekanan, aniaya dan penindasan dalam hidupnya, karena kepercayaan akan KRISTUS, dengan menyatakan pengharapan bahwa imannya didalam KRISTUS tidak sia-sia, karena suatu saat DIA pasti datang untuk menyongsong umatNya. Itulah sebabnya Paulus memerintahkan untuk menjaga tubuh, jiwa dan roh untuk tidak bercacat cela.

Bagaimana dengan tubuh, jiwa dan roh kita saat ini? Apa yang membuat tubuh, jiwa dan roh kita tercemar sehingga tidak bercacat cela? Apa yang harus kita lakukan agar tubuh, jiwa dan roh kita tidak bercacat cela?
Hidup intim dengan TUHAN merupaka cara yang efektif untuk merubah tubuh, jiwa dan roh kita menjadi tak bercacat cela, sebab ketika kita intim/bergaul dengan ALLAH, maka kita akan mengalami impartasi dari ALLAH dan kita berubah menerima sifat dan karater buah Roh dalam diri kita.

2. Mempersiapkan diri menjadi Mempelai yang Dewasa (Yohanes 3:29)
Dalam konteks ayat ini, Yohanes Pembaptis memberitahukan tentang Mempelai Laki-laki, yaitu: KRISTUS, yang memiliki Mempelai Perempuan, dan dirinya hanya sahabat mempelai laki-laki dan bersukacita. Apa maksudnya? Mempelai laki-laki itu melalui ayat Kisah 1:11 akan datang kembali untuk menjemput mempelai wanitaNya yang dewasa rohaninya.

Apakah anda sudah merasakan menjadi dewasa secara rohani? Mengapa anda tidak bertumbuh secara rohani? Apa penghambat untuk anda bertumbuh secara rohani? Bagaimana supaya anda bisa bertumbuh secara rohani?
Jadilah Mempelai Wanita yang Dewasa, sebab itu yang menjadi persyaratan agar kita dibawa oleh Mempelai Pria, yaitu: YESUS KRISTUS.

Peneguhan
Ê Dengan memperingati KenaikanNya, kita diingatkan bahwa kedatanganNya sudah dekat, dengan cara yang sama pada waktu DIA naik kesorga, demikian juga DIA akan datang kembali ke dunia ini, untuk menjemput orang-orang yang tak bercacat cela dan mempelaiNya yang dewasa di dalam iman dan rohani untuk dibawa ke tempat yang telah dipersiapkannya.

Ê Jadilah orang percaya yang tak bercacat cela dalam tubuh, jiwa dan roh serta posisikan diri kita menjadi mempelai wanita yang dewasa, anda yang akan diangkat oleh YESUS KRISTUS.

Gereja Mula-Mula

Empat Perikop Gereja Mula-Mula dapat dipelajari dalam :
I. Kisah Para Rasul 2:41-47
II. Kisah Para Rasul 4:23-31
III. Kisah Para Rasul 4:32-37
IV. Kisah Para Rasul 8:1-3

I. Kisah Para Rasul 2:41-47
Apa itu gereja mula-mula ? Bertekun dalam mencari Tuhan, tak jemu-jemu, sehati dalam penyembahan untuk mengenal Tuhan. Hasil dari kedekatan/keintimanan dengan Tuhan membuat KasihNya nyata dalam kehidupan setiap umat pilihanNya sehingga disukai semua orang. Buah-buah Roh dihasilkan lewat keintiman umat pilihanNya ini. Gereja mula-mula adalah jemaat mula-mula yang berdampak pada dunia karena pengurapanNya nyata dalam hidup jemaat mula-mula ini. Saling memperhatikan, tidak ego centre/egois, mengucap syukur dalam segala perkara adalah salah satu gaya hidup jemaat mula-mula. Mereka yang memberikan dirinya kepada Kristus memberikan diri mereka untuk dibaptis dan gaya hidup yang baru mereka hasilkan lewat pertobatan mereka ini karena ada transformasi yang nyata setelah manifestasi Tuhan dinyatakan dalam hidup mereka.Bersekutu dan bukan perpecahan itulah kerinduan mereka selalu, kasih Tuhan itu nyata dalam kehidupan mereka. Transformasi dari hidup yang lama menjadi ciptaan baru (penggenapan janji pantekosta yang mengubah hidup=kepenuhan akan Roh Kudus).


II. Kisah Para Rasul 4:23-31
Doa Jemaat
Setelah mengalami kepenuhan Roh Kudus maka ada tranformasi dalam pola hidup pada jemaat mula-mula. Mereka lebih berani dalam memberitakan Firman Tuhan (to present the Kingdom of God in the world). Kepenuhan didalamNya tidaklah sekali-kali terjadi tapi senantiasa karena adanya keintiman dengan Tuhan.
(karena itu mintalah manifestasi Roh Kudus tergenapi dan terus menguasai hidup kita/umat pilihanNya). Aniaya tak akan membuat mereka takut untuk memberitakan Firman Tuhan (kebenaranNya dalam hidup kita) di dunia ini. Aniaya bisa mendatang –kan kebaikan (kita alami aniaya karena melakukan kehendakNya bukan kehendak kita) Roma 8:28. Doa Jemaat mula-mula adalah “Apa yang Tuhan kehendaki itulah yang tergenapi!”. Gereja mula-mula/jemaat mula-mula lebih mementingkan Tuhan lebih dahulu dari hal-hal yang lainnya, hal ini disebabkan karena kasih mula-mula yang menguasai hidup mereka (kepenuhan Roh Kudus).

Doa Jemaat ini membuat “Persepakatan Kudus” karena persepakatan yang dihasilkan adalah “Melakukan kehendak Tuhan dalam hidup mereka di dunia ini/KEHENDAK TUHAN YANG JADI bukan kehendak yang lainnya.” Tuhan tak akan melalaikan janji-janjiNYA.

Jemaat/gereja Mula-mula mempunyai komitment/perjanjian yang erat/kuat untuk melaksanakan apa yang Tuhan kehendaki bagi mereka. Mereka akan bertindak dalam kebenaran Tuhan bukan kebenaran pribadi. Tuhan akan bertindak dalam kebesaran/kemuliaanNya. Manusia boleh menyalahgunakan kepercayaan yang Tuhan berikan tapi tetap pada akhirnya setiap kita akan mempertanggung jawabkan apa yang sudah Tuhan percayakan kepada setiap kita.
Segala kemuliaan adalah bagi DIA,untuk DIA dan oleh DIA, Tuhan kita, Yesus Kristus.

III. Kisah Para Rasul 4:32-37
Cara Hidup Jemaat
Kasih Karunia yang Tuhan berikan karena mereka taat akan kehendak Tuhan itu memcukupi kehidupan mereka lebih yang mereka pikirkan. Kepenuhan yang mereka alami membuat mereka saling mencukupi/melengkapi satu sama lainnya berdasarkan kebenaran Tuhan. Kasih Tuhan yang menguasai hidup mereka membuat mereka tidak mementingkan diri sendiri tapi lebih mementingkan kepentingan Tuhan. AGAPE (kasih tanpa batas) menguasai kehidupan gereja/jemaat mula-mulaNya.
Diperlukan pengajaran yang benar untuk menyatakan kebenaranNya dalam dunia ini. Hal ini yang didapati dengan terus membangun keintiman dengan Tuhan. Pola pikir Tuhanlah yang dihasilkan bukan pola pikir kita.

IV. Kisah Para Rasul 8:1-3
Penganiayaan Gereja Mula-mula
Penganiayaan membuat Gereja berkembang! Diaspora (menyebarnya orang-orang yahudi karena penganiayaan keseluruh penjuru dunia) menghasilkan pengajaran akan Firman Tuhan. Seringkali penganiayaan membuat gereja berkembang dengan pesat tapi tanpa pengajaran yang benar akan kebenaran Tuhan maka akan menghasilkan dampak yang Tuhan tidak kehendaki.

Seringkali penganiayaan disalah artikan oleh jemaat Tuhan! Kenali dan pelajari hati/kehendak/kebenaranNya dalam hidup kita. Belajar untuk mengerti apa isi hatiNya dalam hidup ini. Menjadi berkat dan bukan kutuk dalam hidup ini untuk menyatakan kemuliaanNya dan bukan kemuliaan kita.
Kesalahan dalam menjalankan kebenaranNya dalam dunia ini berdampak luka bagi banyak orang-orang dan itu dapat kita lihat dampak sampai saat ini. Mereka yang membenci Kristus dan pengikuti Kristus karena sejarah lama yang mereka dapati lewat kesalahan dalam memberitakan kebenaran Tuhan di dunia ini.

Marilah kita terus meningkatkan keintiman kita dengan Yesus Kristus, biarlah setiap kita dipenuhi oleh kasihNya dan kebenaranNya sehingga terpancar dan terimpartasikan lewat hidup kita. Logos yang belum menjadi rhema tak akan menghasilkan kebenaranNya yang nyata dalam hidup setiap umat pilihanNya. Mintalah terus untuk setiap kita mengalami kepenuhanNya senantiasa dan bukan sekali-kali sehingga namaNya dimuliakan lewat kesaksian-kesaksian dari hidup kita didunia ini.

Tuha Yesus Memberkati.

Tambahkan Pengetahuan Kepada Imanmu!

Shalom Semua Yang Diberkati Tuhan Yesus, kasih BAPA penuh atas setiap kita dan alami kemurahan pemulihan kelimpahanNYA dalam tiap-tiap hari yang kita hidupi sepanjang Bulan Mei 2010 ini!

Semua jemaat terus diajak untuk belajar, bergairah dan semangat untuk mengenal Tuhan dan jalan-jalanNYA dalan hidup kita masing-masing. Ingat 2 Petrus 1:8,..kamu akan dibuatnya menjadi giat dan berhasil dalam pengenalanmu akan Yesus Kristus, Tuhan kita!
Mari tambahkan PENGETAHUAN kepada iman kita, agar 2 Petrus 1:8 di atas tergenapi dalam hidup kita. PENGETAHUAN akan Firman Tuhan, LOGOS, yaitu: informasi, data, cerita, prinsip dasar Firman Tuhan, sehingga setiap kali Tuhan mengintervensi dan berbicara kepada kita lewat situasi kehidupan yang ada, kita menerima RHEMA yang dari padaNYA..
Dengan kata lain: pengenalan kita akan semakin bertambah atau bisa dikatakan juga iman kita bertumbuh, waktu logos berkembang menjadi rhema! RHEMA demi rhema itulah yang akan menjadi jawaban atas setiap perta-nyaan kehidupan kita, bahkan RHEMA itu yang akan membela hidup kita. Yohanas 6:63 Rohlah yang memberi hidup, daging sama sekali tidak ber-guna. Perkataan-perkataan yang Kukatakan kepadamu adalah roh dan hidup.
Selamat mengalami RHEMA Firman Tuhan, Dia pasti memperdengarkan suaraNYA bagiMu!

Amin & GOD bless!
 
Benih Firman. Design by Wpthemedesigner. Converted To Blogger Template By Anshul Tested by Blogger Templates.